Sunday, April 24, 2011

Sehat Yang Berantai

Selama saya ko-as di departemen gizi klinik RSCM, saya merasa senang sekali karena pada akhirnya saya mendapatkan ilmu yang selama ini saya tunggu-tunggu. Sebenarnya fokus utama pada modul ini adalah obesitas, tapi kami juga mempelajari banyak hal lain juga. Pada modul ini saya lebih menyadari lagi pentingnya hidup sehat dan seimbang. Semakin jelas lagi bagaimana rantai kehidupan adalah benar-benar sebuah rantai yang dimana satu hal selalu mempengaruhi hal lainnya. Saya telah melewati banyak departemen, mendapatkan banyak ilmu, mengalami banyak interaksi dengan mereka yang memberikan saya banyak ilmu--tidak bisa untuk saya tidak berpikiran bahwa memulai dan menjaga kesehatan adalah hal yang teramat sangat penting dibanding mengobati. Dari hal yang tersering kita lakukan seperti makan saja ternyata banyak sekali maknanya.

Pada modul ini, saya memahami bahwa hidup yang sehat dapat diawali atau dijaga dengan asupan makan yang baik dan sehat dan tidak lupa pola hidup yang aktif. Amat tidak sulit untuk ditulis dan diucapkan pastinya, tapi membutuhkan usaha dan motivasi tingkat tinggi untuk melakukannya. Jangankan makan yang sehat, menjadi orang yang aktif saja kita malas. Jaman sekarang semua orang merasa sudah sangat disibukkan dengan aktifitasnya masing-masing. Selalu ada alasan untuk bermalas-malasan. "Kan udah kerja seharian. Capek." Sebenarnya, yang dimaksud dengan hidup yang aktif bukanlah aktif yang dalam artian ngos-ngosan, keringetan, lengket, capek. Tapi contoh mudahnya adalah membiasakan kebiasaan baru seperti naik/turun tangga ketimbang pakai escalator/elevator; atau jalan ke tempat yang sebenarnya dekat dari tempat kita berada ketimbang naik ojek atau motor--ya, aktifitas yang menggerakan dan melatih badan kita. Kalau kita ingin lebih sehat lagi, mulailah berolahraga. Sekali lagi, pasti yang ada dipikiran adalah malas, capek, gak kuat, keringetan, ngantuk, dll. Tapi, ternyata rekomendasi olahraga per minggu tidak seseram yang kita bayangkan kok: minimum 250 menit. Ingat, itu 250 menit/minggu. Cuma total 4 jam kok kalau mau dijam-jamin. Dan kalau kita mau turunin berat badan, jangan putus asa... cukup dengan jalan cepat selama minimum 30 menit (kalau bisa sih lebih, karena setelah 30 menit badan kita baru membakar lemak) dan jangan sampai ngos-ngosan yang bikin kita ga kuat bicara (karena itu tandanya asam laktat yang terbentuk didalam tubuh, sedangkan untuk membakar lemak kita perlu oksigen). Kalau kita mau naikin berat badan, jalan-jalannya diusahakan kurang dari 30 menit sebelum pembakaran lemak itu terjadi, tapi dibantu dengan angkat beban. Gak harus ke gym kok. Di rumah pasti ada aja barang-barang kecil yang bisa diangkat-angkat. Untuk yang mau menjaga berat badan, olahraganya tetap aerobic seperti yang diatas (misalnya: kalau pilih jalan, jangan sampe ngos-ngosan; kalau renang pelan-pelan; senam aerobic, dll). Dan olahraga ini dilakukan 3-4x/minggu. "Haaaa? Gilllaaa loooo.. Lo kira gue ga punya kesibukannnn?!" Hehe, pasti punya laahhh. Saya juga punya, tapi saya bisa dan terus berusaha melawan kemalesan yang masih menghantui. Saya bisa karena, kalau untuk Cinta Laura "education is number one", untuk saya kesehatan adalah nomor satu. Untuk menyiasatinya adalah dengan mengkombinasikan dengan merubah pola hidup untuk menjadi lebih aktif seperti yang saya contohkan di awal paragraf ini. Begitu.. Jadi, pandai-pandailah mengatur waktu atau "menyiasati" olahraga. Lebih pilih mana: kena sakit gula (diabetes mellitus) diumur segini atau mulai beranjak ke hidup sehat?

Kenapa sih saya kasih pertanyaannya seperti itu? Jahat amat.. Karena hidup ini memiliki rantai. Kalau saja salah satu anggota keluarga kita sakit, dinamika keluarga itu pasti akan berantakan/berubah--terlebih jika harus dirawat di rumah sakit. Kalau itu anak, salah satu orang tua harus menjaga. Bagaimana dengan anaknya yang lain, suami, istri? Bagaimana kalau orang tua harus tetap kerja karena membutuhkan pemasukan dana juga? Biaya pengobatan pun tidak murah. Kita banyak complain bagaimana dokter-dokter banyak meresepkan obat-obatan yang mahal, tapi salah kita sendiri (juga) kenapa kita tidak mau menjaga kesehatan. Saya tidak membicarakan penyakit bawaan ya. Disini saya membicarakan penyakit yang dapat dicegah. Jangan takut dan jangan malas memulai sesuatu yang baik. Kalau kata Bimbo, "Berbuat baik janganlah ditunda-tunda."

Untuk makanannya sendiri, mulai perhatikan apa yang kita makan. Pastikan disetiap makanan kita mengandung karbohidrat, protein, lemak, serat dan mikronutrien seperti vitamin dan mineral. Minimum karbohidrat per hari adalah 120 gram. Di bawah itu, berhati-hatilah. Mungkin badan kita akan mulai kesulitan berfungsi dengan baik dan benar. Jadi, untuk yang ingin menurunkan berat badan, jangan ga makan karbohidratnya ya! Cukup ditakar saja, bukan dihilangkan. Di bawah ini adalah piramida makanan yang baru:
(http://idahoptv.org/dialogue4kids/season11/nutrition/facts.cfm)

Mari kita hitung lingkar pinggang kita. Cara hitungnya sangat simpel. Cukup menggunakan meteran kain (yang lemas itu) lalu raba tulang iga terbawah (tarik garis ke bawah dari ketiak) dan tulang panggul. Ambil titik tengahnya lalu baru puterin meterannya melingkari perut. Ambil diameter terbesar yaa. Untuk laki-laki, baiknya adalah di bawah 90 cm. Untuk perempuan, baiknya di bawah 80 cm. Hati-hati kalau ternyata lingkar pinggang kita lebih dari normal, karena lemak-lemak dari daerah perut lebih mudah untuk terdistribusi ke pembuluh darah dibanding lemak dari daerah lain. Lemak-lemak yang berkeliaran di pembuluh darah inilah yang bisa menyebabkan penyempitan (contohnya jadi sakit jantung koroner/coronary artery disease) dan kalau mengeras lalu terlepas dari dinding pembuluh darah bisa terjadi penyumbatan. Kalau yang tersumbat adalah pembuluh darah di otak, jadilah stroke. Tidak gemuk tidak selalu berarti sehat tanpa penyakit.

Tuhan sudah menciptakan kita sesempurna mungkin. Tugas kita adalah cukup dengan menjaganya saja. Kita sering bilang kalau anak adalah titipan dari Tuhan. Kita semua pernah menjadi anak-anak dan kita pun statusnya selalu anaknya dari orang tua kita. Berarti kita juga adalah titipan. Kalau kita menitipkan barang di tempat penitipan, pasti kita juga ingin barang yang kita titipkan balik dalam keadaann baik. Maka dari itu, pelihara dan syukurilah kesehatan yang kita miliki. Kalau saat ini kita belum menyukuri, mulailah bersyukur dengan memperbaiki lalu menjaganya. Kita pasti bisa! Semangat!! =)

No comments:

Post a Comment